Skinput, Gedget Terbaru dari microsoft
Microsoft
Research dan Chris Harrison dari Carnegie Mellon University mengembangkan
teknologi untuk mengubah tangan menjadi gadget layar sentuh. Jadi kita tidak
perlu lagi menggenggam sebuah ponsel untuk bertelekomunikasi, karena tangan
kita adalah gadget kita.
Skinput ini berasal dari kata skin input, yang menggabungkan sensor canggih
dengan mini proyektor . Proyektor mungil itulah yang berperan dalam menciptakan
image adanya gadget layar sentuh di
telapak tangan atau lengan manusia.
Chris Harrison, peneliti dari Carnegie Mellon University mengatakan kepada Mail
Online: “Ini adalah teknologi yang mutakhir dan kita sebenarnya melihat masa
depan di sini. Proyek ini berjalan sangat baik dan saya pikir Anda akan mulai
melihat interface tersebut muncul dalam lima tahun ke depan. Gadget secara
efektif akan mengubah lengan ke permukaan layar sentuh dengan mengambil
berbagai suara ultra-rendah yang dihasilkan ketika Anda menekan tangan Anda.”
Skinput dapat mengontrol perangkat audio, memainkan game sederhana seperti
tetris, membuat panggilan telepon, dan menavigasi sistem browsing yang
sederhana. Prototipe Skinput ini menggunakan teknologi nirkabel untuk
mentransfer komando ke perangkat tertentu, misalnya ponsel, iPod sampai
komputer.
Saat ini perangkat prototipe sebagai penangkap input
berbentuk sebuah gelang yang dipakai pada lengan atas, sebuah bentuk ideal
untuk mengendalikan perangkat mobile dalam kondisi berjalan maupun berlari.
Salah satu metode aplikasi memungkinkan sebuah iPod dikendalikan dengan hanya
menyentuh kulit sebagai input untuk memilah musik saat berlari, dengan kata
lain lengan anda berubah menjadi remote iPod.
Skinput juga dapat digunakan tanpa antarmuka visual.
Sebagai contoh, dengan MP3 player kita tidak memerlukan menu visual untuk stop,
pause, memutar, maju ke trek berikutnya atau mengubah volume. Daerah berbeda di
lengan dan jari mensimulasikan perintah umum untuk tugas-tugas ini, dan
pengguna bisa memanfaatkan mereka bahkan tanpa perlu melihat.
Chris Harrison berkata: “Salah satu contoh pemutar audio pada lengan atas.
Mungkin tidak memiliki tombol sama sekali, dan hanya menggunakan kulit sebagai
tombol touch screen. Kemudian, Anda tekan jari-jari Anda untuk maju ke lagu
berikutnya, mengubah volume, atau menghentikan sementara lagu.”
Teknologi skinput ini pada dasarnya sangat mirip dengan “palm detection” yang
terdapat pada trackpad multi-touch Apple, sebuah proses untuk menentukan input
gestural yang benar dari bermacam gangguan data.
Sensor menangkap dua jenis sinyal akustik dimana gelombang transversal
diciptakan oleh permukaan kulit dan gelombang longitudinal yang berjalan
melalui jaringan lunak lengan dan melewati tulang. Saat ini, detektor akustik
dapat mendeteksi lima lokasi kulit dengan akurasi 95,5 persen, yang akan cukup
digunakan untuk aplikasi smartphone.
Dalam tulisan makalah untuk Microsoft Research, Chris
Harrison, Desney Tan dan Dan Morris berkata “Kulit bagaikan sebuah input kanvas
tetapi sering diabaikan padahal kita selalu kemana-mana bersamanya. Bagaimana
caranya agar tubuh dikonfigurasi dalam ruang tiga dimensi sehingga memungkinkan
kita untuk tetap berinteraksi dengan tubuh kita secara bebas. Kita dapat dengan
mudah menjentikkan jari-jari kita masing-masing, menyentuh ujung hidung kita,
dan bertepuk tangan tanpa bantuan visual.”
Difusi Inovasi Skinput
Skinput ini merupakan suatu inovasi akan sebuah teknologi komunikasi. Imajinasi
atau harapan kita akan teknologi masa depan sedikit demi sedikit muncul pada
zaman sekarang. Teknologi ini memang belum secara merata diadopsi oleh
masyarakat. Namun perkembangan teknologi seperti ini akan menjadi cerminan
kehidupan masa depan.
Menurut Rogers, difusi memiliki empat elemen utama, antara lain:
1 .
Inovasi (objek, percobaan-percobaan, ide-ide)
2 .
Saluran/media/channel
3 .
Waktu/periode
4 .
Sistem social
Inovasi berarti penemuan, revolusi, asli, modernisasi,
perbaikan, pengembangan. Skinput ini adalah sebuah revolusi dan pengembangan
dari telepon genggam. Sejarah yang dimulai dari telepon, kemudian telepon
genggam, lalu telepon genggam dengan segala fitur canggihnya sampai telepon
genggam touch screen, dan sekarang tangan kita sendiri sebagai telepon
genggamnya.
Inovasi memiliki 5 ciri yaitu relative advantage (keuntungan relatif),
compatibility (kesesuaian), complexity (kompleksitas), trialibility
(kepercayaan), observability (kelaziman). Skinput memiliki 5 ciri ini. Relative
advantage atau keuntungan relatif tentu saja dimiliki oleh Skinput. Karena
teknologi ini dibuat untuk memudahkan manusia dalam berkomunikasi. Skinput ini
juga memiliki kesesuaian atau sudah cukup compatible dengan keadaan era
modernisasi saat ini. Trialibility atau kepercayaan, menurut saya, mungkin
karena Skinput ini dikembangkan oleh kerjasama Chris Harrison dengan Microsoft.
Bila Chris Harrison mengembangkan Skinput seorang diri mungkin proses yang ia
lakukan untuk memajukan Skinput ini tidak akan secepat, semudah, dan seluas
sekarang. Skinput bisa dikatakan memiliki observability atau cukup lazim
dikeluarkan pada zaman ini. Karena telepon genggam sudah sangat biasa saat ini
dan Skinput hanyalah pengembangan dari telepon genggam itu.
Saluran atau channel merupakan sebuah media yang dipakai dimana sebuah pesan
beralih dari satu individu ke individu lainnya. Media massa cukup memberitakan
tentang Skinput ini. Dari koran Kompas, radio-radio, sampai di internet lumayan
banyak yang membahas Skinput. Saluran atau channel untuk menyebarkan difusi
Skinput selain media massa, yaitu melalui antarpersonal. Sedangkan keputusan
untuk nantinya menerima atau menolak Skinput ini lewat saluran interpersonal.
Teknologi Skinput ini memerlukan waktu atau periode untuk diadopsi masyarakat.
Untuk seberapa lama waktu tersebut memang tidak pasti. Karena pendapat Paul
Saffo bahwa batas rentang waktu yang dibutuhkan gagasan baru agar benar-benar
meresap ke dalam sebuah kebudayaan lazimnya mencapai 3 dekade, menurut saya
tidak bisa dikatakan benar-benar dapat dikondisikan ke semua teknologi.
Sistem sosial yang tempat kita tinggal juga akan berpengaruh besar terhadap
bagaimana kita mengadopsi Skinput ini. Golongan elite yang punya kemampuan
untuk membeli, tentu akan menjadi early adopter Skinput. Dan golongan
terpelajar akan lebih paham tentang informasi atau kegunaan Skinput ini.
Perubahan Komunikasi Setelah Ditemukan Skinput
Terdapat 3 perubahan komunikasi setelah ditemukan teknologi komunikasi:
1 .
Interactivity
2 .
Demassified
3 .
Asynchronous
Kemudian bagaimana dengan perubahan komunikasi setelah
ditemukan Skinput ini?
Interactivity is the capability of new communication system (usually containing
a computer as one opponent) to “talk back” to the user, almost like an
individual participating in a conversation.
Media-media yang muncul pada era komunikasi interaktif ini kemudian disebut
sebagai media baru (the new media). Rogers membagi media baru dalam 6 bagian:
1 .
Microcomputer
2 .
Teleconferencing
3 .
Teletext
4 .
Video text
5 .
Interactive cable vision
6 .
Communication
satellite
Seperti telah dibahas sebelumnya, Skinput bisa digunakan
untuk mengontrol perangkat audio, memainkan game sederhana seperti tetris,
membuat panggilan telepon, dan menavigasi sistem browsing yang sederhana.
Prototipe Skinput ini menggunakan teknologi nirkabel untuk mentransfer komando
ke perangkat tertentu, misalnya ponsel, iPod sampai komputer. Dari media baru
menurut Rogers, Skinput bisa juga dikategorikan menjadi microcomputer.
Demassified artinya sebuah perubahan dari penggunaan secara massal
(massification) teknologi komunikasi menjadi penggunaan secara individual
(individualization). Demassified bisa juga diartikan sebagai sebuah era yang
ditandai oleh semakin aktif user/komunikan/khalayak/customer dalam menggunakan
media yang dipakainya.
Nantinya Skinput ini akan semakin tinggi penggunaannya oleh konsumen. Bisa jadi
di masa depan setiap orang menggunakan Skinput di tangannya. Perubahan kontrol
berubah dari produsen ke konsumen, dimana konsumen bisa dengan leluasa memilih
media yang disukainya dan pesan yang diinginkannya.
Asynchronous artinya tidak serempak. Maksudnya, proses komunikasi massa yang
memilih unsur keserempakan tidak lagi berlaku di era interaktif, dimana para
pengguna media komunikasi interaktif dapat melakukan kegiatannya secara
individual. Saat ini pun hal seperti ini sudah terjadi. Dengan sedikit mulai
ditinggalkannya media cetak, manusia mendapatkan informasi secara tidak
serempak. Ketika seseorang sudah mencoba suatu teknologi baru, orang lain belum
tentu menerima teknologi itu di saat yang sama pula. Begitu juga dengan Skinput
ini nantinya setiap orang tidak akan menerimanya secara bersamaan.
Teknologi, sebagai the extention of men, memang benar-benar menjadi
perpanjangan dari indera manusia. Perkembangan teknologi juga cukup pesat
belakangan ini.
Rencananya, hasil kerja pengembangan Skinput ini akan dipresentasikan pada bulan
April di Pertemuan Computer-Human Interaction di Atlanta, Georgia.